Kambing termasuk salah satu hewan yang paling banyak diternakkan dan dikonsumsi di Indonesia. Fakta ini paling tidak menggambarkan bawah beternak kambing merupakan salah satu sumber penghasilan yang bagus. Namun bagi yang belum pernah, bagaimana cara beternak kambing bagi pemula?

Cara beternak kambing bisa dikatakan gampang-gampang susah. Meskipun begitu, tetap saja peternak kambing dapat mengalami kerugian apabila tidak memahami caranya yang benar. Lantas, seperti apa cara beternak kambing yang benar?

Cara Beternak Kambing

Menurut data konsumsi daging di Indonesia, konsumsi daging kambing menduduki peringkat ketiga setelah ayam dan sapi. Lihat saja, banyak jenis menu kuliner andalan yang diolah berbahan dasar kambing. Berdasarkan fakta ini, wajar jika banyak yang ingin tahu cara beternak kambing.

Kandang Kambing, sumber Nuansa Baru
Kandang Kambing, sumber Nuansa Baru

Dalam metode beternak sapi, terdapat cara seperti melepaskannya ke lahan yang luas atau mengkandangkannya. Termasuk juga campuran antara keduanya, yaitu melepasnya beberapa waktu dan mengkandangkannya pada saat tertentu. Hal ini ternyata tidak berbeda jauh dengan kambing.

Namun kali ini, cara beternak kambing yang dibahas adalah beternak di dalam kandang. Biasanya metode ini dipilih karena lebih fokus pada hasil yang telah ditetapkan targetnya. Seperti apa? Simak ulasan berikut ini.

1. Menetapkan Target

Pertama yang perlu dilakukan untuk beternak kambing adalah menetapkan targetnya. Karena beternak kambing selalu ada patokannya misalnya umur panen, biaya operasional yang dikeluarkan serta kemungkinan kerugian yang dialami. Semua hal tersebut dapat diantisipasi dengan menetapkan target terlebih dahulu.

Sebagai contoh, ada pengalaman seorang peternak yang mengeluarkan modal Rp. 6.000.000 rupiah. Membeli 10 ternak kambing yang masih kecil dengan berat sekitar 12 hingga 14 kilogram. Targetnya adalah membesarkan kambing sehingga memiliki bobot 27 hingga 30 kilogram. Harga penjulannya bisa mencapai 1,5 juta per ekor kambingnya.

2. Memilih Jenis Kambing

Jenis kambing apa yang akan Anda pilih? Anda perlu menetapkan kriterianya. Bisa saja seseorang memilih jenis kambing pedaging yang paling sering dikonsumsi. Bisa juga memilih jenis kambing yang memiliki susu. Nah, berikut beberapa jenis kambing yang ada.

Gibas

Gibas merupakan kambing yang tampilannya mirip dengan domba. Bobot pejantannya dapat mencapai 45 kilogram sedangkan betinanya bisa mencapai 30 kilogram.

Kambing Etawa, sumber Hewan.id
Kambing Etawa, sumber Hewan.id

Jawa

Kambing Jawa merupakan jenis yang dihasilkan dari persilangan jenis Etawa dan Kacang. Kambing Jawa ini bukan hanya pedaging namun juga dapat menghasilkan susu hingga 1,5 liter per hari saat masa menyusui.

Kacang

Kambing Kacang dapat dikatakan sebagai kambing asli Indonesia yang bukan hasil perkawinan dari jenis kambing lainnya. Kambing kacang merupakan spesies yang paling kecil secara ukuran dan bobot yang hanya mencapai 30 kilogram. Ciri khasnya yang paling populer adalah janggut panjang yang bisa tumbuh hingga 30 cm.

Etawa

Jenis Etawa merupakan hasil perkawinan silang spesies lokal dan kambing jamnapari dari Kota Etawah India yang pertama kali dibawa oleh Presiden Soekarno. Jenis ini masih terus dikembangkan terutama diambil susunya sebagai produk susu kambing yang banyak diminati.

3. Menyediakan Kandang yang Baik

Kandang yang baik adalah tempat tinggal kambing yang dapat menjamin kesehatan dan ketenangan bagi kambing. Karena jika kambing tidak sehat dan stress, hal ini akan berdampak pada pertumbuhannya dan nantinya hasil panennya dapat menurun kualitasnya. Seperti apa kriteria lengkapnya?

Biasanya kandang kambing berupa semacam rumah panggung. Namun bisa juga tidak demikian. Yang penting ukuran kandang dapat memastikan agar dapat dibersihkan secara rutin dengan baik.

Selain bentuk kandangnya, diupayakan agar posisi kandang dapat dijamah sinar matahari namun tetap teduh. Tujuannya agar kelembaban kandang dapat terjaga sehingga tidak rentan terhadap kuman dan bakteri. Kemudiannya diatur jaraknya dari pemukiman agar kambing tidak stress dengan aktivitas masyarakat yang sibuk.

4. Menentukan Pakan yang Tepat

Sudah dikenal secara luas bahwa biasanya pakan kambing adalah rumput. Namun ternyata bukan hanya rumput. Sebagaimana nutrisi makanan pada manusia, kambing juga memiliki ketetapan untuk kebutuhan nutrisinya. Misalnya kandungan protein, karbohidrat dan lemat yang cukup.

Untuk kebutuhan proteinnya, tentu saja bukan protein hewan. Karena kambing merupakan herbivora atau pemakan tumbuhan. Terdapat protein nabati dari legum atau kacang-kacangan.

Sedangkan untuk jenis pakan lainnya biasanya tidak berbeda seperti rumput. Upayakan rumput yang berkualitas misalnya rumput gajah. Namun terdapat inovasi seperti tanaman hasil panen yang dapat terfermentasi untuk pakan ternak kambing yang berkualitas.

Pakan Kambing, sumber Peluang Usaha
Pakan Kambing, sumber Peluang Usaha

5. Memperhatikan Kesehatan Kambing

Kandang yang kotor dan lembab, serta sanitasi yang buruk bisa membuat kambing lebih mudah terserang penyakit. Meskipun begitu, hal ini hanyalah faktor luarnya saja. Kesehatan kambing lebih banyak berasal dari nutrisi yang cukup yang didapat dari pakannya sehari-hari. Namun keduanya baik lingkungan maupun nutrisi harus seimbang untuk menjaga kesehatan kambing.

6. Mengerti Cara Perkembangbiakan Kambing

Seekor kambing dewasa yang sudah mencapai usia 12 bulan bisa mulai dikawinkan. Tanda-tandanya tampak dari nafsu makan berkurang, ekor yang terus digerak-gerakan, dan mulai gelisah. Cara mengawinkan kambing cukup dengan menyatukan jantan dan betina dalam satu kandang.

Masa hamil kambing memakan waktu antara 5-6 bulan lamanya. Sehingga, dalam setahun harusnya kambing dapat menghasilkan 2 kali kelahiran.

7. Memanen Kambing Dengan Benar

Kambing di usia 1 hingga 1,5 tahun biasanya berat tubuhnya sudah tidak dapat bertambah lagi. Jadi saat umur tersebut merupakan usia ideal untuk menjualnya. Karena itu, pastikan faktor nilai jualnya terjaga bahkan lebih untuk mendapatkan harga tinggin. Mulai dari bobotnya, kulitnya, daging dan tanduknya serta beberapa faktor lainnya.

Itu dia cara beternak kambing yang dapat dijadikan referensi bagi para pemula. Jika Anda salah seorang pemula yang telah menyimak cara di atas, semoga Anda berhasil saat mencobanya. Terima kasih sudah menyimak ulasan kali ini.