Berbicara seputar pertanian, tidak terlepas dari yang namanya pupuk. Meskipun hanya sekedar menanam tanaman hias di rumah, namun mengetahui jenis pupuk yang tepat untuk digunakan adalah bagian penting. Sudahkah Anda mengetahui berbagai jenis pupuk yang sering digunakan?

PT Mentari Niaga Utama adalah perusahaan yang menangani perdagangan pupuk hayati dan penjualan daging impor. Pupuk hayati yang ditawarkan merupakan produk bersubsidi yang bisa didistribusikan ke berbagai tempat di Indonesia. Simak ulasan seputar berbagai jenis pupuk berikut ini.

Macam-macam Pupuk

Mengetahui jenis pupuk dari macam-macam pupuk yang ada dapat memberikan pengaruh penting dalam usaha pertanian. Bahkan hanya sekedar bercocok tanam di halaman rumah seperti menanam sayuran atau tanaman hias, kita harus menggunakan pupuk yang tepat. Nah, apa saja macam-macam pupuk yang sering digunakan?

Paling tidak, kita pernah diajarkan saat menyimak pelajaran ilmu pengetahuan alam bahwa terdapat pupuk kompos dan pupuk kandang. Pupuk kompos adalah pupuk yang didapat dari tanaman-tanaman yang sudah lama tidak terpakai dan menjadi kompos. Sedangkan pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari hasil pembuangan hewan atau kotoran hewan.

Antara pupuk kompos dan pupuk kandang sebenarnya merupakan sebagian jenis dari keseluruhan jenis pupuk organik. Sedangkan pengelompokan pupuk itu sendiri masih terdiri dari beberapa macam berdasarkan bahan pembuatannya, bentuk fisiknya dan berdasarkan kandungannya. Itulah macam-macam pupuk. Dari berbagai macam ini diproduksi berbagai macam jenis pupuk.

Pemberian Pupuk, sumber Berkeluarga
Pemberian Pupuk, sumber Berkeluarga

Jenis Pupuk

Secara umum jenis pupuk terbagai dalam dua kelompok besar yaitu organik dan anorganik. Pupuk organik berasal dari unsur hidup seperti hewan dan tumbuhan, sedangkan pupuk anorganik berasal dari zat kimia yang diproduksi oleh pabrik. Dari kedua kelompok besar ini akan terbagai lagi dari berbagai jenis produk pupuk.

Pupuk Organik

Jenis pupuk organik terdiri dari berbagai macam karena berbeda bahan pembuatan pupuknya. Meskipun berbeda semua pupuk ini tetap berbahan dasar zat-zat hidup. Berikut diantaranya :

1. Pupuk Kandang

Jenis pupuk organik yang pertama tentunya adalah pupuk kandang yang berasal dari kotoran hewan ternak maupun unggas, seperti kerbau, sapi, kambing, dan ayam. Jenis pupuk ini efektif dalam menyuburkan tanah dan tanaman.

Pupuk kandang mengandung banyak unsur hara atau nutrisi makro seperti fosfor, nitrogen, dan kalium. Kemudian unsur mikro seperti magnesium, sulfur, kalsium, besi, natrium, molibdenum, dan tembaga.

2. Pupuk Hijau

Sedangkan pupuk hijau termasuk macam pupuk organik dengan bahan dasar sisa tanaman atau tumbuhan hijau. Biasanya macam pupuk ini dibuat dari tanaman hasil panen setelah produknya seperti buahnya diambil. Pupuk ini efektif untuk membantu meningkatkan kualitas tanah.

3. Pupuk Kompos

Berikutnya adalah jenis pupuk kompos yang terbentuk dari sisa bahan organik. Berasal dari tumbuhan, hewan, dan limbah organik, yang secara alami melalui dekomposisi atau fermentasi.

Pupuk Anorganik, sumber Organisasi
Pupuk Anorganik, sumber Organisasi

4. Pupuk Hayati

Pupuk hayati atau pupuk mikrobiologis merupakan jenis pupuk yang bekerja dengan memanfaatkan organisme hidup. Diambil substansi yang mengandung mikroorganisme dengan fungsi tertentu untuk meningkatkan ketersediaan hara bagi tanaman. PT Mentari Niaga Utama sendiri menggunakan substansi yang diisolasi dari perakaran kelapa sawit dan memiliki daya adaptasi serta asosiasi yang tinggi pada berbagai tanaman.

5. Limbah Organik

Jenis pupuk ini terbuat dari limbah organik nabati atau komponen tanaman yang sudah tidak lagi terpakai. Pupuk limbah organik atau disebut serasah ini berasal dari perubahan warna dan bentuk, seperti jerami, sabut kelapa, dan rumput. Namun biasanya limbah jerami, sabut kelapa dan rumput ini perlu dipisahkan dari kontaminan logam.

Pupuk Anorganik

Selain jenis pupuk yang menggunakan unsur alami yang merupakan sisa-sisa dari alam, terdapat jenis pupuk yang terbuat dari bahan kimia. Sehingga disebut sebagai anorganik atau pupuk kimia. Berikut berbagai jenis pupuk kimia.

1. Pupuk Urea

Pupuk urea dibuat dengan mencampurkan gas amonia dan asam arang. Mengandung 46% N, artinya tiap 100 kg pupuk urea mengandung 46 kg nitrogen. Pupuk berbentuk kristal yang umumnya berwarna putih dan merah muda untuk jenis pupuk bersubsidi. Urea juga bersifat higroskopis yang artinya mudah larut dalam air dan mudah diserap tanaman.

2. Pupuk ZA

Pupuk ZA dibuat dari asam belerang dan gas amonium sehingga disebut juga amonium sulfat. Pupuk ini mengandung 21% unsur hara makro nitrogen sebagai kation amonium dan 24% unsur hara makro sekunder sulfur sebagai anion sulfat. Jadi, tiap 100 kg pupuk ZA mengandung 21 kg nitrogen dan 24% sulfur.

Pupuk ini bersifat higroskopis artinya mudah larut dalam air terutama dalam kelembapan 80%. Pupuk ZA umumnya berwarna putih, merah muda, hingga keabu-abuan.

pupuk hayati yang diisolasi dari perakaran kelapa sawit
Pupuk Hayati, sumber MNU

3. Pupuk SP36

Pupuk SP36 dibuat dengan campuran asam sulfat dan fosfat alam. Pupuk jenis ini mengandung 36% P dalam bentuk P2O5 (fosfat), sehingga dalam 100 kg pupuk mengandung 36 kg P (fosfor). Pupuk SP36 juga bersifat tidak higroskopis sehingga dapat disimpan dalam waktu lama meskipun kelembaban tinggi. Pupuk ini berbentuk butiran besar berwarna abu-abu.

4. Pupuk NPK

Pupuk anorganik ini memiliki 3 senyawa utama yaitu nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K). Secara umum, nutrisi NPK yang siap diserap oleh tanaman pada pupuk anorganik mencapai 64%, jauh lebih tinggi dibandingkan pupuk organik yang hanya menyediakan di bawah 1% dari berat pupuk yang diberikan.

Itu dia berbagai macam dan jenis pupuk yang biasa diketahui dan dapat dibeli. Semoga ulasan ini dapat membantu Anda dalam pertanian atau hobi bercocok tanam Anda. Simak terus berbagai ulasan menarik lainnya di website MNU.