Pupuk hayati mungkin masih belum akrab bagi sebagian orang. Apalagi yang masih baru-baru ini mencoba untuk bercocok tanam. Biasanya yang lebih akrab didengar adalah pupuk kandang atau kompos. Lantas apa sebenarnya pupuk hayati?
Boleh dikatakan pupuk hayati merupakan jenis yang baru diantara pupuk lainnya. Jika jenis pupuk terbagi dua yaitu organik yang merupakan pupuk dari bahan alami dan anorganik yang merupakan pupuk yang terbuat dari bahan kimia, pupuk hayati termasuk jenis yang mana? Simak berbagai informasi seputar pupuk hayati berikut ini.
Mengenal Pupuk Hayati
PT Mentari Niaga Utama merupakan distributor pupuk hayati Bioneensis di Indonesia. Pupuk ini dipercaya memiliki kelebihan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman. Sehingga hasil pertanian akan semakin baik dan banyak. Apa yang terdapat pada pupuk yang satu ini?
Pupuk hayati memiliki kandungan bahan aktif berupa mikroba yang bermanfaat bagi penyerapan unsur hara pada tanaman. Beberapa hasil penelitian menyebutkan bahwa mengaplikasikan pupuk hayati dapat meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman serta mengurangi penggunaan pupuk anorganik sebesar 25-30% (Hidayat et al., 2018).
Mengapa harus mengurangi penggunaan pupuk anorganik? Jika terdapat dampak negatif pada lingkungan akibat sisa penggunaan pupuk, biasanya disebabkan oleh pupuk kimia yang termasuk dalam jenis pupuk anorganik. Nah, pupuk hayati Bioneensis malah menggunakan bahan alami yang sudah terbuang di lingkungan yaitu dari perakaran kelapa sawit.

Pupuk Hayati Bioneensis adalah salah satu jenis produk pupuk hayati (biofertilizer) yang mengandung konsorsium mikroba bermanfaat yang diisolasi dari perakaran kelapa sawit dan memiliki daya adaptasi serta asosiasi yang tinggi pada berbagai komoditas seperti tanaman, perkebunan, tanaman pangan, sayuran dan holtikurtura.
Produk dari PT Mentari Niaga Utama ini mengandung bakteri penambat nitrogen, bakteri pelarut fosfat, dan bakteri penghasil indole acetic acid (IAA) yang berperan sebagai plant growth promoting rhizobacteria (PGPR). Semua bakteri ini dapat meningkatkan produktivitas tanaman serta dapat mendorong hasil panen yang berkualitas.
Kelebihan dari pupuk hayati antara lain :
- Pupuk hayati mampu memberikan manfaat bagi tanah dan tanaman secara berkesinambungan
- Mikroorganisme dalam pupuk ini mampu menyediakan unsur hara yang lengkap dan berkesinambungan karena bisa memproduksinya sendiri
- Pupuk hayati tidak memberi dampak negatif bagi tanah, tanaman, lingkungan dan manusia
- Harga pupuk hayati lebih murah
Kekurangan dari pupuk hayati antara lain :
- Kualitas pupuk hayati tergantung dari kualitas dan banyaknya populasi mikroorganisme
- Kandungan pupuk hayati adalah makhluk hidup, jadi bisa mati dalam jangka waktu tertentu
- Pupuk hayati tidak bisa diaplikasikan dengan pupuk kimia atau pestisida.
Jenis Pupuk Hayati
Pupuk hayati terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan fungsinya, yaitu sebagai penambat nitrogen, peluruh fosfat, peluruh bahan organik dan pemacu pertumbuhan serta pengendalian penyakit. Bagi Anda yang belum mengerti betul apa definisi dari fungsi-fungsi tersebut, berikut penjelasannya.

1. Penambat Nitrogen
Disebut penambat nitrogen karena pupuk hayati mengandung mikroba yang mampu mengikat senyawa nitrogen yang berasal dari udara yang kemudian akan diproses secara biologis di dalam tanah untuk digunakan oleh tanaman. Mekanisme penambatan setiap mikroba berbeda-beda, bergantung pada sifat mikroba tersebut. Mikroba penambat nitrogen ini mampu menambat nitrogen 25 – 40 kg N/hektare/tahun.
Ada jenis bakteri yang bersimbiosis dengan tanaman seperti bakteri Rhizobiumdan Azospirilium. Ada juga jenis bakteri yang tidak bersimbiosis seperti bakteri Azotobacterchrococcum dan Bacillus megatherium. Saat ini paling banyak jenis pupuk hayati yang dikembangkan dengan non simbiosis karena penggunaannya lebih luas dan tidak terbatas dengan jenis komoditas.
2. Peluruh Fosfat
Mikroba pada pupuk hayati juga memiliki kekuatan untuk meluruhkan unsur fosfat terikat yang berada di dalam tanah sebagai senyawa organik atau batuan mineral. Unsur fosfat yang sudah hancur akan lebih mudah diserap oleh tanaman. Namun, setiap mikroba memiliki mekanisme peluruhan yang berbeda-beda.

Pada umumnya mikroba tersebut akan mengeluarkan senyawa asam organik dan melepas ikatan fosfat sehingga dapat dengan mudah diserap oleh tanaman. Berdasarkan data penelitian yang telah dilakukan, inokulan mikroba dapat menyumbang sekitar 20—25 persen kebutuhan fosfat bagi tanaman.
3. Peluruh Bahan Organik
Pupuk hayati juga mengandung mikroba yang mampu memecahkan senyawa organik kompleks yang berada di dalam tanah menjadi senyawa yang lebih sederhana dan membentuk senyawa lain. Fungsi yang satu ini dari pupuk hayati adalah sebagai pembenah tanah, mengubah kondisi fisik tanah, menjadikan tanah agregat yang stabil dan fungsi lainnya yang juga masih banyak dan bermanfaat bagi tanah.
4. Memicu Pertumbuhan dan Mengendalikan Penyakit
Pupuk ini mengandung mikroba yang mampu menstimulasi pertumbuhan dan melindungi sistem perakaran tanaman serta meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan penyakit.
Kandungan Pupuk Hayati Bioneensis
Pupuk hayati Bioneensis bisa dimanfaatkan untuk berbagai jenis tanaman mulai dari holtikultura, pangan, hias, buah dan perkebunan. Karena pupuk Bioneensi mengandung mikroba diantaranya :
- Bakteri Penambat Nitrogen
- Bakteri Pelarut Fosfat
- Bakteri Penghasil Indole Acetic Acid (IAA) yang memiliki peran sebagai plant growth promoting rhizobacteria(PGPR).
Berbagai bakteri inilah yang nanti akan meningkatkan pertumbuhan tanaman. Bagi Anda yang tertarik dan ingin mengembangkan pertanian Anda bersama kami, silahkan hubungi nomor kontak yang ada pada halaman PT Mentari Niaga Utama.
Itu dia ulasan tentang pupuk hayati untuk Anda. Masih terdapat berbagai ulasan lainnya seputar bercocok tanam dan pupuk di blog Mentari Niaga Utama. Semoga ulasan ini bisa memberikan referensi praktis untuk Anda.