Daging sapi memang menu kuliner yang disukai hampir semua orang. Di Indonesia sendiri, menu khas tradisional yang berbahan utama daging sapi sering ramai dikonsumsi. Namun bagaimana mendapatkan daging sapi segar untuk dikonsumsi?

Sebagai makanan yang bergizi, daging sapi layak untuk dikonsumsi secara rutin agar gizi harian kita dapat terus terpenuhi. Untuk mengkonsumsinya kita harus mencari daging sapi segar, mengolahnya dengan cara yang baik serta mengkonsumsinya dengan tepat. Bagaimana ciri dari daging sapi segar?

Tips Memilih Daging Sapi

Berbagai sumber makanan perlu diperhatikan tingkat kelayakan konsumsinya. Sumber protein seperti daging jika sudah tidak layak dikonsumsi namun masih tetap dipaksakan diolah akan berakibat pada kesehatan siapa saja yang nekat mengkonsumsinya. Lantas seperti apa daging jenis sapi segar yang bagus untuk dikonsumsi?

1. Lihat Warnanya

Tips memilih daging sapi segar yang pertama dapat dilihat dari warnanya. Biasanya daging yang baru dipotong masih berwarna merah. Namun tidak jarang kita memperhatikan warna merah yang telah pudar atau bahkan warna pucat.

Potongan Daging Sapi, sumber Kompas
Potongan Daging Sapi, sumber Kompas

Meskipun begitu warna merah daging segar memang berbeda pada setiap bagian potongan daging. Sehingga perbedaan potongan daging perlu juga diketahui oleh konsumen sebelum membelinya. Bagian yang merah biasanya tampak demikian karena mengadung zat besi yang tinggi.

Untuk bagian yang bercampur dengan lemak, warna asli lemak memang tampak putih kekuning-kuningan. Sehingga jika daging yang dipilih banyak mengandung lemak ditengahnya akan memiliki warna yang tampak berbeda. Selain itu perlu dilihat juga kebersihan dagingnya untuk memastkan kesegarannya.

2. Cium Aroma

Memang daging segar yang belum dimasak belumlah beraroma sedap sebagaimana menu masakan daging yang siap santap. Bahkan daging segar ini terkadang masih beraroma sebagaimana sapi yang masih diternak. Apalagi jika Anda berada di display potongan daging sapi yang siap jual dan bersebelahan dengan bagian jeroan sapi, aromanya akan seperti peternakan.

Meskipun begitu, aroma daging sapi yang sudah tidak segar juga dapat diketahui dengan mudah. Justru aroma seperti bau sapi ternak lebih natural dan menunjukkan daging masih segar. Jika aromanya sudah sangat menusuk dan amis, daging sapi sudah dalam kondisi yang tidak segar lagi.

Ulasan seputar aroma daging sapi ini memang deskriptif dalam bentuk tulisan. Namun setiap orang sepertinya akan mengenali bau tidak sedap seperti anyir atau bahkan bau sampah sisa makanan secara naluriah. Tetapi jarang sebenarnya daging sapi yang beraroma tidak sedap ini masih diperjual belikan.

Di samping itu terdapat sebagian orang yang memang kurang suka dengan bau natural daging. Apalagi jika alergi dengan bau tertentu. Maka pastikan kita penciuman kita dapat mengetahui aroma natural sapi segar secara normal.

Serat Daging Wagyu, sumber Liputan6
Serat Daging Wagyu, sumber Liputan6

3. Perhatikan Tampilannya

Daging yang sudah tidak segar dapat pula tampak dari tampilannya. Memang perlu berhati-hati terhadap display pada toko daging yang kadang menambahkan hal-hal lain agar tampak segar dan menarik. Karena daging yang sudah tidak segar tetap akan tampak juga.

Misalnya pada ulasan tips sebelumnya dimana tampilannya sudah pucat dan tidak cerah lagi. Selain itu daging yang tampak sudah tidak segar akan cenderung lebih disukai hewan-hewan kecil. Maka tampilan daging juga menjadi penilain kesegaran bahan menu makanan ini.

4. Periksa Teksturnya

Bagi para pedagang yang punya integritas, maka pasti akan berani untuk menunjukkan daging dagangannya kepada konsumen secara langsung. Atau pedagang membebaskan pembeli untuk melihat secara detil bahkan menyentuh dagingnya. Cara memeriksa tekstur daging salah satunya adalah dengan cara menyentuhnya.

Cara lainnya yang dapat memperlihatkan kondisi tekstur daging adalah dapat dilihat dari sisi potongannya. Pada sisi yang dipotong menggunakan pisau atau mesing potong tampak pola serat daging yang masih rapi, maka dipastikan teksturnya masih dalam keadaan baik. Dalam hal tekstur atau tampilan jangan sampai tertipu dengan daging yang sudah dipotong-potong atau yang sudah digiling. Karena harusnya daging dapat dipilih terlebih dahulu baru kemudian dipotong-potong dan digiling untuk dibeli.

5. Beli dari Sumbernya

Pasar Daging Sapi, sumber Media Indonesia
Pasar Daging Sapi, sumber Media Indonesia

Tips yang terakhir untuk memastikan kesegaran daging yang kita beli adalah dengan cara membeli langsung dari sumbernya. Memang pasar yang menjual segala jenis bahan makanan juga menjual daging sapi segar. Namun bisa dibayangkan bahwa daging untuk dijual masih akan dikirim ke pasar yang memakan waktu perjalanan antara sumber daging potong ke tempat berjualannya.

Dengan membeli dari sumbernya secara langsung, biasanya kita sudah tidak perlu repot memeriksakan kesegaran daging yang kita beli. Karena memang dijual dari tempat yang dekat dengan proses produksi daging segarnya langsung. Sehingga kami menyarankan membeli dari sumbernya seperti tempat pemotongan hewan ternak atau pusat penjualan daging sapi impor.

Biasanya dibandingkan pasar yang lumrah sebagai tempat berjualan daging, apalagi sumber daging potong, tidak disarankan membeli di tempat-tempat yang jarang berjualan daging atau hanya berjualan pada saat-saat khusus saja. Selain perlu diperhatikan kesegarannya, tempat yang hanya menjual daging pada saat khusus biasanya mencari keuntungan sehingga akan lebih mahal.

Itu dia beberapa tips memilih daging sapi segar yang dapat Anda praktikkan. Bagi yang sudah berpengalaman bisa saja mereka memiliki cara tersendiri yang lebih akurat. Namun dengan tips ini, siapa saja yang baru pertama kali membeli daging pasti bisa mempraktikkannya.

Semoga ulasan seputar produk hewan ternak ini dapat membantu Anda. Simak juga berbagai ulasan lainnya seputar daging, pupuk, pertanian, peternakan dan sejenisnya di halaman website Mentari Niaga Utama.